Bagi warga Perikanan Tangkap, siapa yang tidak kenal dengan Iwan Fadli Pasaribu. Iwan Fadli Pasaribu (23) adalah salah satu mahasiswa Perikanan Tangkap Angkatan 2018 yang sampai sekarang masih menjadi sosok inspiratif bagi mahasiswa lain. Lahir dan besar di Barat Indonesia, Kabanjahe, Sumatera Utara mengantarkan pria yang kerap kali di sapa Iwan ini
mengadu nasib dan berkuliah di Program Studi (Prodi) Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan (sekarang Prodi Perikanan Tangkap) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP). Iwan kini diketahui tengah menunggu pengumuman wisuda dan mengakhiri statusnya sebagai mahasiswa.

Iwan mengakui bahwa ia berasal dari keluarga yang sangat sederhana di kampungnya. Saat masih SMA, ia bekerja membantu ayahnya dari sore hingga dini hari untuk mengantarkan pesanan kayu, karena pada saat itu orang tuanya sedang merintis usaha. “Saya pernah mengantar kayu setelah pulang sekolah jam 3 sampai jam 4 dini hari kemudian melanjutkan sekolah sampai jam 7 pagi, makanya ketika di sekolah saya sering ngantuk”, pungkas Iwan saat di wawancarai melalui platform Micosoft Teams.

Namun, kondisi keluarga yang sulit tidak menyurutkan semangat Iwan untuk melanjutkan perkuliahan. Ia memilih berkuliah di jurusan Perikanan Tangkap Universitas Diponegoro dan pergi merantau jauh dari tempatnya tumbuh dan besar. Iwan mengakui bahwa berkuliah di jurusan Perikanan Tangkap adalah keputusan terbaik yang telah ia ambil untuk hidupnya. Pilihannya saat menempuh pendidikan di bangku SMA, namun ia bergeming tidak pernah merasa salah jurusan.

“Aku memilih untuk berkuliah di jurusan ini karena banyak praktikum lapangannya. Dari praktikum lapangan ini ada beberapa nilai yang aku dapet, kayak solidaritas antar temen, menghargai waktu dan materi”, ucapnya. Ia juga menambahkan bahwa dosen-dosen yang mengajar di jurusan ini sangat dekat dengan mahasiswa sehingga membuat seluruh mahasiswa merasa nyaman untuk melakukan diskusi sekaligus bertukar pendapat tanpa ada batasan yang tinggi.

Di jurusan Perikanan Tangkap, mahasiswa dituntut secara langsung untuk mempraktikkkan apa yang sudah dipelajari di lapangan. Ia berkata bahwa pembelajaran yang diiringi dengan praktikum secara langsung akan membuat mahasiswa lebih mudah untuk memahami materi. Hal ini diperkuatkan oleh pernyataan Malcom S.Knowles (1913-1997) bahwa orang hanya
akan mengingat 20% dari apa yang ia pelajari saat hanya mendengarkan. Sementara itu, orang akan mengingat 40% dari apa yang ia pelajari saat ia melihat langsung pelajaran tersebut. Namun, orang akan mengingat sekitar 80% pembelajaran jika dia melakukan sendiri dan mengulang-ngulang pembelajaran tersebut.

Melanjutkan perkuliahan di jurusan yang tidak familiar di telinga orang banyak, membuat semangat Iwan untuk berprestasi semakin menggebu-gebu. Iwan diketahui telah menorehkan berbagai prestasi terkhususnya di bidang penulisan karya Ilmiah. Diantara prestasi-prestasi yang berhasil di toreh oleh Iwan, pada tahun 2021 ia berhasil menjadi pemenang pertama dalam lomba penulisan esai dengan tema “Economic Strategy of Youth During the Pandemic” yang diadakan oleh IPB University. Iwan juga berhasil memenangkan perlombaan esai yang diadakan oleh Universitas Achmad Yani Yogyakarta dengan tema “The Spirit of Youth Nationalism to be Creative and Innovate in Society”. Torehan prestasi bidang penulisan karya ilmiah mungkin tidak akan cukup untuk disebutkan, yang pasti Iwan memang memiliki segudang prestasi yang telah ditanamnya sejak berkuliah di prodi Perikanan Tangkap ini.

Saat ini, Iwan tergabung menjadi manajer asisten program di Maritim Muda Nusantara, salah satu organisasi nasional yang menaungi anak muda untuk menumbuhkan kesadaran terkait kondisi keberlanjutan maritim di Indonesia. Sejak 2021, Iwan tergabung di organisasi ini dan fokus berpartisipasi dalam merespon isu-isu strategis maritim dan berpartisipasi dalam bentuk tindakan nyata dalam kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, iwan juga dianugrahi beasiswa oleh non-goverment organization ini membuat ia menyadari bahwa ia juga menyumbangkan kontribusinya pada sektor maritim Indonesia.

Pada tahun 2020, Iwan juga diamanahi menjadi Ketua Himpuanan Mahasiswa Departemenn Perikanan Tangkap (HIMADEPTA) dan membuatnya bertanggung jawab untuk menjalankan wadah pengembangan diri untuk seluruh mahasiswa Perikanan Tangkap ini. Ia juga dianugrahi menjadi Inspirational & Achievement Students oleh Pihak Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan pada ajang FIMAFEST tahun 2021.

Namun, dibalik keberhasilan yang berhasil dicapainya, Iwan mengaku sering mengalami kegagalan-kegagalan yang tidak terhitung jumlahnya. Alih-alih menyerah, kegagalan tersebut malah membuatnya bangkit dan melanjutkan kembali perjuangan untuk menorah berbagai prestasi dan menjadi mahasiswa inspiratif teman-temannya.

Semangat dan ambisi Iwan yang tinggi untuk terus belajar membuatnya berkeinginan untuk melanjutkan perkuliahan setelah mendapatkan gelar sarjana. “Rencana kedepan yang ada dipikiran aku saat ini sih, pengennya belajar lagi” ujar Iwan.

Iwan juga menyampaikan beberapa pesan kepada para mahasiswa yang sedang melanjutkan perkuliahannya, terkhususnya di jurusan Perikanan Tangkap. Ia mengatakan bahwa definisi berprestasi yang selama ini dianut oleh orang lain tidak selamanya benar. Setiap orang dapat menjadi orang yang berprestasi saat ia berhasil mencapai apa yang diinginkan diri sendiri, sekecil apapun itu. “Saat kamu bisa mengalahkan kelemahan diri kamu sendiri, berarti kamu sudah bisa menjadi orang yang berprestasi”, tutup Iwan.

× How can I help you?