Desa Purworejo, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan (6/8)-Baru-baru ini menjadi saksi lahirnya inovasi yang menggabungkan kearifan lokal dengan teknologi modern. Allifiana Ibdiannisa Zaini, seorang mahasiswa Program Studi Perikanan Tangkap Universitas Diponegoro (Undip) yang tergabung dalam Tim II KKN Undip 2024, telah memperkenalkan produk kecap tulang lele sebagai upaya untuk meningkatkan pemanfaatan limbah dapur sekaligus memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kerja (Proker) monodisiplin yang dikembangkan oleh Allifiana selama pelaksanaan KKN. Kecap tulang lele adalah inovasi yang memanfaatkan tulang lele yang biasanya terbuang sebagai limbah menjadi produk bernilai tinggi. Produk ini tidak hanya menawarkan cita rasa unik sebagai bumbu masakan tetapi juga memiliki kandungan kalsium yang sangat tinggi, yang bermanfaat bagi kesehatan, terutama dalam menjaga kesehatan tulang.

 

Pembuatan kecap tulang lele dilakukan dengan melibatkan warga desa, khususnya ibu-ibu PKK, dalam proses produksi. Hal ini tidak hanya memberikan mereka pengetahuan baru tentang cara mengolah limbah dapur, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui produk yang bernilai tambah. Melalui workshop dan pelatihan yang diadakan, para peserta belajar cara mengolah tulang lele menjadi kecap yang berkualitas.

Inovasi ini tidak hanya memanfaatkan bahan yang sudah ada, tetapi juga mengatasi masalah limbah yang seringkali menjadi isu di masyarakat. Selama ini, tulang lele sering kali dibuang setelah ikan diolah, padahal memiliki potensi untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Dengan mengolah tulang lele menjadi kecap, Allifiana membantu mengurangi limbah dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Kepala Desa Purworejo, Bapak Sunoto, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, produk kecap tulang lele adalah terobosan yang sangat positif. “Kami sangat menghargai usaha dan kreativitas mahasiswa KKN Undip ini. Selain memberikan manfaat gizi, produk ini juga membuka peluang bagi warga kami untuk meningkatkan pendapatan mereka,” ujarnya dalam acara peluncuran produk.

Selain manfaat ekonomi dan lingkungan, kecap tulang lele juga memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Kalsium yang terkandung dalam produk ini sangat bermanfaat untuk kesehatan tulang dan gigi. Di tengah tren diet sehat yang semakin berkembang, kecap tulang lele menjadi pilihan menarik yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai hidangan sehari-hari.

Peluncuran produk kecap tulang lele juga disertai dengan acara sosialisasi kepada warga. Para peserta diajak untuk mencicipi hasil produk dan memberikan umpan balik. Banyak di antara mereka yang memberikan tanggapan positif dan tertarik untuk memanfaatkan produk ini dalam masakan mereka sehari-hari.

Kegiatan ini juga mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk media lokal dan lembaga pemerintah setempat. Mereka melihat potensi besar dari inovasi ini untuk dikembangkan lebih lanjut dan diterapkan di desa-desa lain di Kabupaten Pekalongan. Dukungan ini diharapkan dapat memperluas jangkauan produk dan meningkatkan dampaknya bagi masyarakat lebih luas. Hal ini dibuktikan dari terpilihnya produk pada gelar karya tingkat kabupaten dari Kecamatan Sragi yang akan ditampilkan di Siwalan nantinya.

Allifiana berharap bahwa ke depan, kecap tulang lele dapat menjadi produk unggulan desa yang dikenal tidak hanya di Pekalongan tetapi juga di tingkat nasional. Dengan adanya proker ini, Allifiana mahasiswa KKN Undip 2024 telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Purworejo. Inovasi kecap tulang lele adalah contoh nyata bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah lokal dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.

× How can I help you?