Pemalang, (28/07) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi Gerakan Berantas Jentik Dengan Ikan (GERTAKAN) menggunakan pot pencegah jentik nyamuk. Dalam rangka mengurangi resiko penularan Demam Berdarah Dengue (DBD). Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro, Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan manifestasi dan lain sebagainya. Pencegahan DBD telah dilakukan dengan Fogging dan sanitasi lingkungan. Namun upaya tersebut belum tentu dapat mengurangi kasus DBD yang terjadi, oleh karena itu perlu upaya pencegahan perkembangan biakan nyamuk dengan menggunakan ikan pemakan jentik.

Kegiatan ini melibatkan para ibu rumah tangga dalam kegiatan Dasawisma Dusun Bantakan, Desa Susukan, Kecamtan Comal, Kabupaten Pemalang pada hari Minggu (28/07/2024). Kegiatan diawali dengan penjelasan mengenai pencegahan dan gejala dari DBD serta menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan lalu memulai demonstrasi  untuk membuat pot pencegah jentik dibantu dengan anak-anak yang ikut serta dalam kegiatan Dasa Wisma. Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah penggunaan pot pencegah jentik nyamuk. Pot ini dirancang khusus untuk mencegah genangan air berlebih yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk. Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro menunjukkan cara pembuatan pot pencegah jentik ini dengan memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang mudah didapatkan, seperti botol plastik bekas, batu kerikil, pasir dan tanaman air.

Gambar 1. Demonstrasi Pembuatan Pot Pencegah Jentik Nyamuk

Manfaat memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, dapat membantu membersihkan kotoran yang menempel di tempat penampungan air, sehingga tempat tersebut tidak menjadi sarang nyamuk. Ikan memangsa jentik nyamuk, sehingga memutus siklus hidup nyamuk dan mencegah berkembang biak menjadi dewasa. Ikan cupang khususnya disebut sebagai predator alami yang efektif untuk memberantas jentik nyamuk tanpa membuat air menjadi amis. Selain ikan Cupang ada beberapa jenis ikan yang efektif memakan jentik nyamuk antara lain ikan cupang, ikan cere, ikan nila merah, ikan kepala timah, ikan mas dan ikan cetul. Ikan yang digunakan dalam pemberantasan sarang nyamuk dapat dijadikan sebagai hiasan sekaligus pemakan kutu air yang mungkin ada di tempat penampungan air.

Dengan dilaksanakannya GERTAKAN yang melibatkan ibu-ibu desa dan sosialisasi yang mendalam mengenai pemberantasan sarang jentik nyamuk, diharapkan Desa Susukan dapat terbebas dari ancaman DBD. Mahasiswa KKN dan warga desa berkomitmen untuk terus menjaga kebersihan lingkungan dan menggunakan pot pencegah jentik nyamuk sebagai salah satu upaya pencegahan yang berkelanjutan.

Penulis : Inung Nurul Fadhilah

DPL     : Dr. Dra. Luluk Fauziah, M.Si

× How can I help you?