Kendal (20/10), Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Departemen Perikanan Tangkap, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro (UNDIP), melaksanakan program di Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, dengan membawa inovasi teknologi vacuum seal untuk meningkatkan daya tahan dan nilai jual produk ikan lele. Kegiatan ini merupakan upaya nyata universitas dalam menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan masyarakat, khususnya di sektor perikanan budidaya air tawar yang menjadi penopang ekonomi warga Desa Margosari.
Desa Margosari merupakan desa yang terletak di kaki Gunung Ungaran dengan jumlah penduduk sekitar 2.600 jiwa. Letaknya yang strategis dan kaya sumber air menjadikan wilayah ini cocok untuk budidaya ikan air tawar, terutama lele dan nila. Melalui Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Sido Rukun, masyarakat telah berhasil mengembangkan usaha budidaya ikan lele di lahan kas desa, dengan produktivitas mencapai sekitar 1 kuintal per kolam per siklus. Namun, di balik potensi besar tersebut, para pembudidaya masih menghadapi kendala klasik: harga jual yang rendahakibat ketergantungan pada tengkulak. Produk hasil panen sering dijual langsung tanpa proses pengolahan, sehingga nilai ekonominya rendah dan umur simpannya singkat.
Menjawab tantangan tersebut, tim pengabdian yang terdiri dari Hendrik Anggi Setyawan, M.Si. (Ketua Pelaksana), Bogi Budi Jayanto, M.Si., dan Siti Oftafia Wijayanti, M.Si., memperkenalkan teknologi vacuum seal sebagai solusi inovatif untuk pengolahan pasca panen ikan lele.Teknologi ini bekerja dengan mengeluarkan udara dari kemasan sebelum disegel, sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan memperlambat reaksi oksidasi yang menjadi penyebab utama penurunan mutu ikan. Hasilnya, ikan lele yang dikemas dengan vacuum seal dapat bertahan lebih lama, tetap segar, dan memiliki potensi dijual dengan harga lebih tinggi.“Melalui penerapan teknologi sederhana seperti vacuum seal, masyarakat dapat menjual ikan dalam bentuk produk olahan siap jual, bukan hanya bahan mentah. Ini akan memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan pembudidaya,” ujar Hendrik Anggi Setyawan, selaku Ketua Tim Pengabdian.
Program pengabdian ini dilaksanakan selama tiga bulan melalui serangkaian kegiatan yang meliputi sosialisasi, penyuluhan, pelatihan penggunaan mesin vacuum seal, pendampingan penerapan, serta monitoring dan evaluasi.Pada tahap awal, tim melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada anggota Pokdakan Sido Rukun mengenai pentingnya pengolahan pasca panen dan potensi peningkatan nilai jual produk. Peserta diberikan pemahaman mengenai prinsip kerja vacuum seal, manfaatnya terhadap masa simpan, serta dampaknya terhadap kualitas produk.Selanjutnya, dilakukan pelatihan dan demonstrasi langsung penggunaan alat vacuum seal, di mana peserta dapat mencoba praktik secara mandiri. Tim pengabdian juga menyerahkan unit mesin vacuum seal kepada kelompok pembudidaya sebagai alat percontohan, disertai panduan penggunaan dan perawatan.

Pokdakan Sido Makmur
Setelah penerapan teknologi vacuum seal, pembudidaya mulai merasakan perbedaan signifikan. Ikan lele yang sebelumnya hanya dapat dijual dalam keadaan segar kini dapat disimpan lebih lama tanpa kehilangan kualitas. Hal ini membuka peluang baru bagi kelompok pembudidaya untuk memasarkan produk ke pasar yang lebih luas. Menurut Bogi Budi Jayanto, teknologi ini tidak hanya memperpanjang masa simpan, tetapi juga menjadi strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat perikanan desa. “Dengan inovasi sederhana namun tepat guna, kami berharap masyarakat dapat menjadi pelaku ekonomi yang lebih mandiri dan kompetitif,” ungkapnya. Sementara itu, Siti Oftafia Wijayanti menambahkan bahwa kegiatan ini juga meningkatkan literasi teknologi pasca panen di kalangan pembudidaya. “Masyarakat tidak hanya belajar cara menggunakan alat, tapi juga memahami aspek keamanan pangan dan kualitas produk yang menjadi kunci untuk bersaing di pasar,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Tim Pengabdian UNDIP berharap Desa Margosari dapat menjadi model desa perikanan inovatif, di mana teknologi diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wujud nyata komitmen Universitas Diponegoro dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan pembangunan ekonomi desa. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana dosen dan mahasiswa Universitas Diponegoro berperan aktif dalam mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan usaha lokal.
Editor: Hendrik A.S.



Komentar Terbaru