Semarang (11/2), Sampah telah lama menjadi masalah nyata bagi negara Indonesia, terutama untuk perkotaan karena pengaruh kondisi sosial, budaya dan ekonomi, dimana menyebabkan peningkatan volume, jenis, dan karakteristik sampah. Berbagai alternatif telah diterapkan dalam pengelolaan sampah baik secara terpusat maupun mandiri, namun pelaksanaannya masih belum optimal.

Tim KKN Universitas Diponegoro Tim I Tahun 2022 melakukan kegiatan pengabdian interaksi dosen dan mahasiswa yang dilakukan oleh Hendrik Anggi Setyawan, S.Pi., M.Si. (Dosen Perikanan Tangkap Undip), bekerjasama dengan mahasiswa Oseanografi Tri Angga Bujuri (Mahasiswa Oseanografi FPIK Undip). Kegiatan ini dilaksanakan di  Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk, Semarang. Dalam rangka mewujudkan ekosistem lautan dan daratan yang bersih dan higenis, tim pengabdian memberikan edukasi kepada masyarakat Kelurahan Kudu tentang bahaya sampah plastik bagi ekosistem laut. Selain itu, edukasi tersebut perlu didukung dengan adanya upaya pengurangan sampah plastik yaitu dengan penerapan diet plastik. Diet plastik merupakan cara efektif dalam menanggulangi sampah plastik yang kian menumpuk di lingkungan sekitar. Pengenalan dan penerapan konsep ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan lingkungan dan laut akibat jumlah sampah yang tak terbendung, utamanya sampah plastik yang sering digunakan dalam rumah tangga. Kegiatan tersebut pula memiliki tujuan untuk memberikan informasi serta edukasi kepada masyarakat Kelurahan Kudu mengenai dampak dari sampah plastik bagi ekosistem laut. Kegiatan ini dapat memberikan manfaat pada masyarakat Kelurahan Kudu agar dapat menekan penggunaan sampah plastik sehingga jumlah sampah yang dihasilkan oleh masing – masing rumah tangga dapat berkurang.

Adapun metode penyampaian dan media yang dipilih yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan membagikan tas belanja (reusable totebag) kepada masyarakat dengan harapan masyarakat bisa mengurangi pemakaian kantong plastik ketika berbelanja, serta pemasangan banner yang berisi ajakan untuk diet plastik. Sosialisasi dihadiri oleh sekitar 25 peserta yang berasal dari warga kelurahan Kudu, perangkat kelurahan dan ibu-ibu Kader Kelurahan.

Pembagian Tottebag Secara Simbolis

“Memang saat ini kebanyakan dari kami tidak menggunakan kantong belanja yang bisa dipakai berulang ketika berbelanja, kemudian dengan adanya sosialisasi ini mengingatkan bahaya dari sampah plastik itu sendiri bagi lingkungan, dan akan mencoba habit baru untuk menggunakan Reusable Tottebag dalam kegiatan sehari-hari terutama saat berbelanja” ucap Endang, salah satu peserta sosialisasi.

Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat semakin memiliki kesadaran untuk mengurangi, menggunakan kembali, serta mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang lebih bermakna. Selain itu, diharapkan masyarakat bisa lebih memahami bahwa penggunaan plastik secara berlebihan dalam kehidupan sehari – hari bisa berdampak buruk bagi ekosistem laut, lingkungan, dan bahkan kesehatan manusia.

× How can I help you?