Pekalongan (15/7), MPASI (Makanan Pendamping ASI) merupakan kebutuhan balita yang sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan. Pemilihan menu makanan menjadi sangat penting dan perlu diperhatikan agar nilai gizi yang diberikan selalu terjaga. Pengetahuan terkait inovasi olahan MPASI sangat diperlukan untuk kaum ibu-ibu muda yang belum berpengalaman dalam pembuatan MPASI.
Pelaksanaan program kerja monodisiplin dengan judul “Pemanfaatan Ikan Sebagai MPASI Untuk Mengurangi Status Stunting di Desa Blacanan” dilakukan oleh Fayza Khoirunnisa pada pelaksanaan posyandu balita di Dusun Cokrah, Desa Blacanan. Kondisi wilayah pesisir mendukung pelaksanaan program tersebut dan memanfaatkan potensi di sekitar desa. Pelaksanaan program tersebut melibatkan beberapa ibu-ibu posyandu di Dusun Cokrah.
Gizi daging ikan sangat baik dan dapat mencukupi kebutuhan protein pada porsi MPASI balita. MPASI merupakan tahap penting yang dibutuhkan balita dan sangat diharapkan untuk tidak dilewatkan dan perlu diperhatikan dengan benar. Ibu Kader Posyandu, Ibu Aliyah mengatakan bahwa, “Rencana pelaksanaan program tersebut sesuai dan dibutuhkan disini Mbak, karena kasus stunting di Desa ini masih banyak dan masih banyak ibu-ibu muda yanng belum tau tentang MPASI”.
Cara pemilihan ikan segar juga perlu diketahui oleh ibu-ibu agar saat mengkonsumsi ikan dapat mendapatkan manfaat yang baik. Ikan merupakan sumberdaya yang mudah rusak sehingga perlu ketelitian ketika membeli sumberdaya tersebut. Beberapa jenis-jenis ikan yang dapat dijadikan sebagai bahan MPASI anatar lain ikan kembung, ikan lele, ikan teri basah, dan ikan tongkol. Beberapa jenis ikan tersebut memiliki nilai gizi yang cukup tinggi serta dengan harga yang cukup ekonomis sehingga dapat digunakan oleh ibu-ibu untuk membuat MPASI.
Penulis : Fayza Khoirunnisa Ichwaniati
Lokasi : Desa Blacanan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan
Komentar Terbaru